Sistem Koordinat Kartesius (Bagian 3)
Suatu persamaan garis biasanya ditulis dalam salah
satu dari dua bentuk berikut:
- 1. y = mx + c, dengan kemiringan garis m dan suatu konstanta c.
- 2. ax + by + c = 0, dengan a, b, c adalah konstanta real, sedangkan nilai a dan nilai b tidak bersama-sama nol.
Jika suatu segmen garis AB menghubungkan titik ujung A(x1;
y1) dan titik B(x2; y2),
dipotong oleh garis lurus L ≡ ax + by + c = 0 dengan rasio
perbandingan λ : 1 seperti pada Gambar 2.7, maka
Gambar 2.7: Ilustrasi titik potong antara segmen garis
dan garis rays
Suatu garis dapat ditentukan jarak terdekatnya dari
titik asal O(0; 0). Misalkan titik Q(x;
y) merupakan titik dalam garis l yang letaknya terdekat dari titik
asal, lalu dibentuk segmen garis lurus (dengan menghubungkan titik asal dan
titik Q). Segmen garis yang tebentuk merupakan garis normal dari titik asal ke
garis l tersebut (perhatikan Gambar 2.8).
Gambar 2.8: Ilustrasi jarak terpendek dari titik asal
ke suatu garis
Untuk
menurunkan persamaan garis dalam bentuk p
dan α diambil sembarang titik P(x; y) pada garis l. Ditarik garis dari P yang tegak lurus dengan sumbu x, sehingga memotong sumbu x di titik M.
Dari M digambar garis yang tegak lurus dengan garis normal ON dan berpotongan
di titik R. Proyeksi tegak lurus dari OM pada ON adalah
OR = OM cos α
= x cos α (2.6)
Dengan cara yang sama, proyeksi tegak lurus dari MP pada
ON adalah
Namun OR + RQ = OQ = p (2.8)
Oleh karena itu, dengan menghubungkan Persamaan 2.6, Persamaan 2.7, dan
Persamaan 2.8, diperoleh
x cos α + y sin
α – p = 0; (2.9)
yang merupakan bentuk normal dari persamaan garis
lurus l.
Comments
Post a Comment